WELCOME IN MY BLOG "AYU SANDRA dan AGISTY MAULIDA

Minggu, 27 November 2011

Kata-Kata Lucu hhe ;p

Kabar gembira 'Rencana Pemerintah Januari 2011'
akan memberi gaji bg para pengangguran sesuai lulusan sekolah yaitu:
1. SD = Rp 1.250.000
2. SMP = Rp 2.500.000
3. SMA = Rp 3.700.000
4. S1 = Rp 4.500.000
dengan syarat gaji tersebut dibayarkan dalam bentuk Yen, dengan ketentuan:
1. 'Yen' ono duit'e
2. 'Yen' SBY bapakmu
3. 'Yen' wakile pakdemu
4. 'Yen' betah ora guyu


aq berbaring d kmrku

aq menatap bintang yg

bersinar terang menerangiku

aq merasakan sinar bln msk ke tbhku

lama2 aq berpikir



genteng rmh gw k mana ya??
========================================================

Lihat sekelilingmu, itu adalah kebesaran Tuhan.

Lihatlah keluargamu, itu adalah anugrah Tuhan.

Lihatlah di cermin, itu cobaan Tuhan!
=========================================================

Menurut penelitian terbaru oleh para ahli kedokteran, ternyata 100 % penyebab kematian seseorang adalah jantung, yaitu JANTUNGNYA BERHENTI BERDENYUT
Seorang nenek yang nyebrang jalan hampir ketabrak motor.
Pengendara motor marah : "Nenek bego! Nyebrang jalan gak liat2!"
Nenek sewot : "Lo yg bego!! Nabrak nenek-nenek aja gak kena..!!"
==========================================================

IF u need ADVICE, message me.
If u need FRIEND, call me.
If u need HELP, e-mail me.
If u need MONEY, nomor yg anda tuju tidak dapat dihubungi. terima kasih.
==========================================================

Ketika masih sekolah kusadari, "Rajin Pangkal Pandai". Saat sudah bekerja kuyakini, "Hemat Pangkal Kaya". Setelah menikah kurasakan, "Nikmatnya Pangkal Paha"
==========================================================

"Barang siapa yang menghambur-hamburkan SMS-mu dan menggunakan Pulsamu dengan sia-sia maka merugilah mereka dihari penagihannya". (An-Nokia ; ayat 3310).

==========================================================
Orang Kalau Kentut

Orang Amerika kentut bilang, "EXCUSE ME". Orang Inggris kentut
bilang, "PARDON ME". Orang Singapore kentut bilang, "I'M SORRY". Kalo
Orang Indonesia kentut, pasti bilang, "NOT ME!! NOT ME!!"
==========================================================

Kalo bahasa inggrisnya beras adalah rice
Kalo bahasa inggrisnya panjang adalah long
Jadi, K'lo bahasa inggrisnya beras panjang adalah LONGTONG
===========================================================

When i see baby, i remember "TEDDY BEAR DOLL".
When i see a little girl, i remember "BARBIE DOLL".
But when i see u, i remember "PANADOL"
============================================================

Sifat cowok :
1. Kreatif
2. Ambisius
3. Modern
4. Pesimis
5. Radikal
6. Eksotik
7. Tangguh
Kalau di singkat, sifat cowok itu K.A.M.P.R.E. T.
===========================================================

Berita hari ini:
Seorang ibu & anaknya tewas akibat tersambar petir.
Kini polisi sedang berusaha untuk mengejar petir tsb
============================================================

SELAMAT!!!!

Anda mendapatkan kado dari Digital LG!!

Pilih yg anda suka :

1. Digi-Last Mobil
2. Digi-Link Truk
3. Digi-Ring Polisi
4. Digi-Git Anjing
5. Digi-Lir Banci
==============================================================

Aku merasa SIMPATI padamu, karena km ibarat MENTARI yang sinarnya membuat hatiku sebening XL, dan aku bisa BEBAS mencintaimu, sepu-AS hatiku, dan kamu pantas di acungi JEMPOL, karena dari segi fisik kamu adalah cowok yang sangat FLEXI-bel. Oleh sebab itu kamu menjadi FRENS-ku sampai saat ini, sayang!!
===============================================================


TEST MATA:

$

dolar. . . .

¥

Yen. . . .

£

Euro. . . .

Rp.

Rupiah. . . .

hasil test mata:

ANDA POSITIF MATA DUITAN. . .
=============================================================

"Ya, Tuhan... ampunilah yg baca sms ini, ia jarang berdoa! Hobinya hanya baca dan kirim sms aja."
=============================================================

Cara Awet Muda, yaitu :
1. Banyak minum air kelapa muda.
2. Minum jamu awet muda.
3. Makan "Daun Muda".
4. Punya "Istri Muda".

==========================================================
mw tau alasan knp aq sms qm...??

4% mw tw kabar

3% perhatian

2% kangen

1% peduli

90% sayang

iya,sayang banget!!!

sayang banget kalo sms gratis ga dimanfaatin!!!

hehehe...
==============================================================

Takkan lari Nunung dikejar

Sambil menyelam buang air

Ma’ lu bertanya, Ma’ gue yang jawab

Wong ompong nyaring bunyinya

Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP

Nasir sudah menjadi tukang bubur

Ada ubi, ada talas, ada pisang rebus

Tak ada maling yang tak retak

Alonalon asal kelakson

Cepat kaki, ringan tangan

Tak ada rotan Raam Punjabi

Air susu dibalas dengan Air Mail

Maksud hati memeluk Nunung apa daya keburu digampar

Minggu, 20 November 2011

Cara Belajar Efektif


Cara Belajar Efektif – Tidak ada dua orang yang belajar dengan cara yang sama, dan ada sedikit keraguan bahwa cara untuk satu orang mungkin tidak efektif bagi orang lain. Namun, ada beberapa teknik umum yang tampaknya menghasilkan hasil yang baik. Akan sangat menarik jika belajar itu tidak di anggap bekerja tetapi kesenangan.
Beberapa siswa, belajar dan termotivasi untuk belajar datang secara alami. Jika anda membaca halaman ini, kemungkinan bahwa Anda bukan salah satu dari mereka, tetapi jangan putus asa, ada harapan! Keberhasilan Anda di sekolah dan perguruan tinggi tergantung pada kemampuan Anda untuk belajar secara efektif dan efisien. Ini hidup Anda, waktu Anda, dan masa depan Anda. Waktu sangat berharga dan jangan di sia-siakan.
Panduan cara belajar efektif ini dirancang untuk membantu Anda mengembangkan kemampuan belajar yang efektif. Mempelajari suatu bahan membutuhkan kerja! Namun, dengan menggunakan teknik yang dijelaskan dalam panduan ini, dan dengan menerapkan diri sendiri, Anda dapat memperoleh keunggulan yang berharga dalam bahan pemahaman, mempersiapkan tes, dan, akhirnya, belajar. Panduan ini berisi beberapa teknik terbaik dan paling efektif untuk siswa sukses – siswa yang biasanya memiliki nilai tinggi di sekolah dan perguruan tinggi terlepas dari mata kuliah yang mereka ambil. Jadi baca terus, berpikir tentang apa yang Anda baca, dan mempersiapkan diri untuk menjadi mahasiswa yang sukses!
Mengatur Jadwal
Bahkan sebelum Anda mulai berpikir tentang proses belajar, Anda harus mengembangkan jadwal. Jika Anda tidak memiliki jadwal atau rencana untuk belajar, maka Anda tidak akan memiliki cara mengalokasikan waktu berharga Anda ketika hal tak terduga muncul. Seorang yang baik, dipikirkan dengan baik jadwal tepat. Semua jadwal harus dibuat dengan gagasan bahwa mereka dapat direvisi. Sebuah jadwal harus mempertimbangkan setiap kelas, laboratorium, kuliah, acara sosial, dan pekerjaan lain di mana Anda terlibat.
Belajar untuk program pembacaan
Untuk kelas yang membutuhkan bacaan, seperti bahasa asing, pastikan untuk menjadwalkan waktu studi sebelum kelas. Gunakan waktu untuk berlatih. Kadang-kadang, praktek dengan orang lain dapat membantu mempertajam keterampilan Anda dalam jangka waktu belajar sebelum kelas.
Tempat Yang Tepat Untuk belajar
Anda bisa belajar di mana saja. Jelas, beberapa tempat lebih baik daripada yang lain adalah Perpustakaan atau kamar pribadi yang terbaik. Yang terpenting tempat Anda memilih untuk belajar tidak boleh mengganggu.
Keterampilan berpikir
Setiap orang memiliki kemampuan berpikir, tetapi gunakan sedikit secara efektif. keterampilan berpikir yang efektif tidak dapat dipelajari, tetapi harus dibangun selama jangka waktu tertentu. pemikir Bagus melihat kemungkinan di mana orang lain hanya melihat mati-berakhir. Jika Anda bukan seorang pemikir yang baik, mulai sekarang dengan mengembangkan kebiasaan yang membuat Anda mengajukan pertanyaan diri Anda baca. Bicaralah dengan siswa lain yang Anda merasa adalah pemikir yang baik. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka lakukan ketika mereka berpikir kritis atau kreatif. Sering kali, Anda dapat mengambil informasi berharga untuk membantu Anda menjadi seorang pemikir yang lebih baik.
Ajukan Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk belajar. Hal-hal penting untuk belajar biasanya jawaban atas pertanyaan. Pertanyaan harus mengarah pada penekanan pada apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan di mana isi studi. Ajukan pertanyaan diri Anda membaca atau belajar. Ketika Anda menjawab mereka, Anda akan membantu untuk memahami materi dan ingat lebih mudah karena prosesnya akan membuat kesan pada Anda. Hal-hal yang membuat tayangan yang lebih berarti, dan karena itu lebih mudah diingat. Jangan takut untuk menulis pertanyaan Anda di margin buku teks, pada catatan kuliah, atau di mana pun itu masuk akal.
Membaca
Sebuah cara utama dengan mana Anda mendapatkan informasi adalah melalui membaca. Di perguruan tinggi Anda diharapkan untuk membaca lebih banyak daripada di sekolah tinggi. Jangan berasumsi hanya karena Anda telah “membaca” tugas yang adalah akhir dari itu. Anda harus belajar untuk membaca dengan tujuan. Dalam mempelajari, Anda dapat membaca tugas yang sama tiga atau empat kali, setiap kali dengan tujuan yang berbeda. Anda harus tahu sebelum Anda mulai membaca apa tujuan Anda adalah, dan membaca. Membaca TIDAK menjalankan mata Anda melalui buku pelajaran. Ketika Anda membaca, membaca aktif. Baca untuk menjawab pertanyaan Anda bertanya pada diri sendiri atau pertanyaan instruktur atau penulis telah meminta. Selalu waspada untuk mencetak tebal atau dicetak miring. Para penulis bermaksud bahwa bahan ini mendapat penekanan khusus. Juga, ketika Anda membaca, pastikan untuk membaca semuanya, termasuk tabel, grafik dan ilustrasi. Sering kali tabel, grafik dan ilustrasi dapat menyampaikan ide lebih kuat daripada teks tertulis.
Ucapkan
Ketika Anda membaca, Anda berhenti membaca secara berkala untuk mengingat apa yang Anda baca. Cobalah untuk mengingat judul utama, ide-ide penting dari konsep yang disajikan dalam huruf tebal atau huruf miring, dan apa grafik, diagram atau ilustrasi menunjukkan. Cobalah untuk mengembangkan konsep keseluruhan apa yang telah Anda baca dalam kata-kata Anda sendiri dan pikiran. Cobalah untuk terhubung hal-hal yang baru saja Anda baca untuk hal-hal yang sudah tahu. Ketika Anda melakukan ini secara berkala, maka kemungkinan Anda akan mengingat lebih banyak dan bisa mengingat bahan untuk makalah, esai dan tes obyektif.
Review
review adalah survei dari apa yang telah tertutup. Ini adalah review dari apa yang seharusnya Anda capai, bukan apa yang akan Anda lakukan. Membaca ulang adalah bagian penting dari proses pemeriksaan. Membaca kembali dengan gagasan bahwa Anda mengukur apa yang telah Anda diperoleh dari proses tersebut. Selama pemeriksaan, ini saat yang baik untuk pergi lebih dari catatan anda telah diambil untuk membantu menjelaskan poin Anda mungkin telah terjawab atau tidak mengerti. Waktu terbaik untuk meninjau adalah ketika Anda baru saja selesai mempelajari sesuatu. Jangan tunggu sampai sebelum pemeriksaan untuk memulai proses pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, melakukan review akhir. Jika Anda mengatur waktu Anda, review akhir dapat dianggap sebagai “fine-tuning” pengetahuan Anda tentang bahan tersebut. Ribuan sekolah menengah dan mahasiswa telah mengikuti langkah-langkah SQ3R untuk mencapai nilai yang lebih tinggi dengan lebih sedikit stres
Mencatat
Seperti membaca, mencatat adalah keterampilan yang harus dipelajari dan disempurnakan. Hampir selalu, mencatat, atau kurangnya, adalah kekurangan konstan dalam metode studi banyak sekolah menengah dan mahasiswa. Belajar bahan catatan baik mengambil agak mudah, menerapkannya untuk situasi Anda sendiri tergantung pada seberapa serius Anda menjadi seorang mahasiswa yang sukses. Anda harus belajar untuk mencatat secara logis dan terbaca.
Garis Tulisan atau Menandai Tulisan yang di Baca
Pertama-tama, jangan menggarisbawahi. Gunakan stabilo. Pengalaman menunjukkan bahwa bagian-bagian teks yang disorot lebih mudah diingat daripada bagian yang sama digarisbawahi. Dalam menjelaskan teks, jangan hanya membaca bersama dan menyoroti apa yang tampaknya kata-kata penting. teknik itu jarang bekerja. Tindakan menguraikan bekerja jauh lebih baik.
My Love
By: Agisty Maulida


My love is like an ocean
It goes down so deep
My love is like a rose
Whose beauty you want to keep.

My love is like a river
That will never end
My love is like a dove
With a beautiful message to send.

My love is like a song
That goes on and on forever
My love is like a prisoner
It's to you that I surrender.


Minggu, 06 November 2011

Hereditas Pada Makhluk Hidup

Hereditas pada Makhluk Hidup

Melalui persilangan resiprok yaitu persilangan dengan asal gamet jantan dan betina dipertukarkan, telah diketahui bahwa gamet dari masing-masing induk  (Parental =P) memberikan saham yang sama di dalam pewarisan sifat. Bagian dari gamet induk yang bertanggung jawab dalam pewarisan tersebut adalah gen yang terdapat dalam kromosom. Istilah gen sebagai bahan keturunan diperkenalkan oleh W. Johanse, sedangkan istilah kromosom diperkenalkan oleh W. Waldayer.
Standar Kompetensi
Menerapkan prinsip-prinsip genetik tumbuhan dan hewan
Kompetensi Dasar
4.1. Mengidentifikasi gen, kromosom, pembelahan mitosis dan meiosis.
4.2. Menerapkan Hukum Mendel dan penyimpangannya.
4.3. Mendeskripsikan mutasi dan faktor penyebabnya.
4.4. Mendeskripsikan peranan manusia dalam revolusi hijau dan revolusi biru.
4.5. Menerapkan dasar-dasar pemuliaan (penemuan bibit unggul).
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Hereditas Pada Tumbuhan dan Hewan, Kalian diharapkan dapat memahami, menafsirkan, dan mengkomunikasikan pemahaman konsep hereditas, penerapan Hukum Mendel dan penyimpangannya serta dasar-dasar pemuliaan tumbuhan dan hewan.
Kata-Kata Kunci
Alel
Antikodon
Antisense
Autosom
Breeding
Dihibrida
Diploid
Dominan
Double helix
Ekson
Epistasis
Fenotipe
Genotipe
Genom kromosom
Haploid
Heterozigot
Hipostasis
Homozigot
Intron
Karier
Kodon
Kriptomeri
Kromatin
Kromomer
Kromosom
Kromosom homolog
Kromosom kelamin
Letal
Lokus
Modifikasi
Monohibrida
Mutasi
Nukleosida
Nukleotida
Pautan
Pindah silang
Replikasi
Seleksi
Sense
Sistron
Template
Transkripsi
Translasi
Triplet

Alat Ukur Panjang,Massa,dan waktu

Alat Ukur Panjang, Massa dan Waktu


Alat ukur besaran-besaran fisika sangat banyak
tetapi di kelas X SMA ini dikenalkan tiga alat ukur besaran
pokok yaitu panjang, massa dan waktu. Beberapa alat
ukur besaran tersebut dapat dicermati seperti berikut.
a. Alat ukur panjang
Panjang, lebar atau tebal benda dapat diukur dengan
mistar. Tetapi jika ukurannya kecil dan butuh ketelitian
maka dapat digunakan alat lain yaitu jangka sorong dan
mikrometer skrup.
(1) Jangka sorong
Sudah tahukah kalian dengan jangka sorong?
Jangka sorong banyak digunakan dalam dunia mesin. Jika
kalian menanyakan pada teknisi sepeda motor atau mobil
maka dia akan langsung menunjukkannya. Perhatikan
Gambar 1.9(a). Alat pada gambar itulah yang dinamakan
jangka sorong. Jika kalian cermati maka jangka sorong
tersebut memiliki dua bagian. Pertama, rahang tetap
yang memuat skala utama. Kedua, rahang sorong (geser)
yang memuat skala nonius.
Alat ukur besaran-besaran fisika sangat banyaktetapi di kelas X SMA ini dikenalkan tiga alat ukur besaranpokok yaitu panjang, massa dan waktu. Beberapa alatukur besaran tersebut dapat dicermati seperti berikut.a. Alat ukur panjangPanjang, lebar atau tebal benda dapat diukur denganmistar. Tetapi jika ukurannya kecil dan butuh ketelitianmaka dapat digunakan alat lain yaitu jangka sorong danmikrometer skrup.(1) Jangka sorongSudah tahukah kalian dengan jangka sorong?Jangka sorong banyak digunakan dalam dunia mesin. Jikakalian menanyakan pada teknisi sepeda motor atau mobilmaka dia akan langsung menunjukkannya. PerhatikanGambar 1.9(a). Alat pada gambar itulah yang dinamakanjangka sorong. Jika kalian cermati maka jangka sorongtersebut memiliki dua bagian. Pertama, rahang tetapyang memuat skala utama. Kedua, rahang sorong (geser)yang memuat skala nonius.
[gambar a dan b]
Skala nonius merupakan skala yang menentukan
ketelitian pengukuran. Skala ini dirancang dengan panjang
19 mm tetapi tetap 20 skala. Sehingga setiap skala
nonius akan mengalami pengecilan sebesar (20-19) : 20
= 0,05 mm. Perhatikan perbandingan skala tersebut pada
Gambar 1.9(b).
Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan
memuat angka pasti dari skala utama dan angka taksiran
dari skala nonius yang segaris dengan skala utama. Penjumlahan
dari keduannya merupakan angka penting.
Hasil pengukuran itu dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut.
x = (x0 + Δx . 0,05) mm …………………. (1.4)
dengan : x = hasil pengukuran
CONTOH 1.5
Diana mengukur diameter dalam tabung dapat menunjukkan
keadaan pengukuran seperti pada Gambar
1.10. Berapakah diameter dalam tabung tersebut?
Penyelesaian
Dari Gambar 1.10 diperoleh:
x0 = 23 mm
Δx = 12
Berarti diameter dalam tabung sebesar:
x = x0 + Δx . 0,05
= 23 + 12.0,05 = 23,60 mm
[ gambar 1.10]
(2) Mikrometer sekrup
Coba kalian perhatikan Gambar 1.11! Alat yang
terlihat pada gambar itulah yang dinamakan mikrometer
sekrup. Mirip dengan jangka sorong, mikrometer juga
memiliki dua bagian. Pertama, rahang tetap memuat
skala utama. Kedua, rahang putar, memuat skala
nonius.
Mikrometer ini dapat digunakan untuk mengukur
ketebalan benda-benda yang tipis seperti kertas dan
rambut. Hal ini sesuai dengan sifat mikrometer yang
memiliki ketelitian lebih besar dari jangka sorong. Mikrometer
memiliki ketelitian hingga 0,01 mm. Ketelitian
ini dirancang dari rahang putar yang memuat 50 skala
x0 Δx
rahang tetap rahang tetap
[ gambar 1.11]
Hasil pengukurannya juga memiliki angka pasti
dan angka taksiran seperti jangka sorong. Rumusnya
sebagai berikut.
x = (x0 + Δx . 0,01) mm ……………….. (1.5)
dengan : x = hasil pengukuran
x0
= skala utama sebelum batas rahang putar
Δx = skala nonius yang segaris dengan garis
tengah skala utama
CONTOH 1.6
Penunjukkan skala pada mikrometer sekrup yang
digunakan untuk mengukur tebal kertas dapat dilihat
seperti pada Gambar 1.12. Berapakah hasil pengukuran
tersebut?
Penyelesaian
Dari Gambar 1.11 dapat diperoleh:
x0 = 1 mm
Δx = 6
Berarti hasil pengukurannya sebesar:
x = x0 + Δx . 0,01
= 1 + 6 . 0,01 = 1,06 mm
[ gambar 1.12]
b. Alat ukur massa
Kalian tentu sudah tidak asing lagi dengan pengukur
massa. Setiap saat kalian perlu menimbang massa
kalian untuk data tertentu. Alat pengukur itu dikenal
dengan nama neraca. Namun beberapa neraca yang
digunakan sering dinamakan timbangan. Pada Gambar
1.13 diperlihatkan berbagai jenis neraca ; neraca badan,
neraca pegas, neraca O’hauss dan neraca analitis. Neraca
badan memiliki skala terkecil 1 kg, neraca pegas 1 gr,
neraca O’hauss 0,1 gr sedangkan neraca analitis hingga
1 mg.
Neraca yang sering digunakan di laboratorium
adalah neraca O’hauss. Hasil pengukuran dengan neraca
sesuai dengan jumlah pembanding yang digunakan.
Untuk memahaminya cermati contoh 1.7 berikut.
[ gambar a dan b]
CONTOH 1.7
Andi dan Johan sedang mengukur massa balok.
Pembanding-pembanding yang digunakan dapat
terlihat seperti pada Gambar 1.14(a). Berapakah
massa balok tersebut?
[ gambar 1.14]
Penyelesaian
Hasil pengukuran dengan neraca O’hauss adalah jumlah
dari pembanding-pembanding yang digunakan,
sehingga dari Gambar 1.14(a) dapat diperoleh:
M = 1kg + 400 kg + 40 gr + 1gr
= 1441 gr = 1,441 kg
c. Alat ukur waktu
Dalam setiap aktivitas, kita selalu menggunakan
batasan waktu. Contohnya proses belajar mengajar
fisika, waktunya 90 menit. Istirahat sekolah 30 menit.
Batasan-batasan waktu ini biasanya digunakan jam biasa.
Bagaimana jika batasan waktunya singkat (dalam detik)
seperti mengukur periode ayunan? Untuk kejadian ini
dapat digunakan pengukur waktu yang dapat dikendalikan
yaitu stop watch. Perhatikan Gambar 1.15!
Ada beberapa jenis stopwatch, ada yang manual dan ada
yang digital.
Hasil pembacaan stop watch digital dapat langsung
terbaca nilainya. Untuk stop watch yang menggunakan
jarum, maka pembacanya sesuai dengan penunjukkan
jarum. untuk contoh 1.8 diperlihatkan stop watch yang
memiliki dua jarum penunjuk. Jarum pendek untuk menit
dan jarum panjang untuk detik.
CONTOH 1.8
Tampilan stopwatch yang digunakan untuk mengukur
waktu gerak benda dapat dilihat seperti Gambar 1.16.
Berapakah waktu yang dibutuhkan?
Penyelesaian
Jarum pendek: 2 menit
Jarum panjang: 34,5 detik (jarum pendek pada tanda
hitam/merah berarti di atas 30 detik)
Jadi waktu yang dibutuhkan memenuhi:
t = 2 menit + 34,5 detik
= 120 detik + 34,5 detik = 154,5 detik
[ gambar 1.17]
4. Analisa Angka Penting
Seperti penjelasan di depan, angka penting merupakan
semua angka yang diperoleh dalam pengukuran.
Namun setelah dituliskan kadang-kadang jumlah angka
pentingnya jadi rancu. Contohnya panjang suatu benda
terukur 3,2 cm. Nilai panjang ini dapat ditulis 0,032 m atau
320 mm. Dari penulisan ini timbul pertanyaan; berapakah
jumlah angka penting panjang benda tersebut?
Untuk mengatasi kerancuan tersebut maka kalian
perlu memperhatikan hal-hal penting berikut.
1. Penulisan angka penting bertujuan untuk mengetahui
ketelitian suatu pengukuran.
Contohnya pengukuran panjang benda di atas. l =
3,2 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengukuran
ini teliti hingga 1 desimal untuk centimeter (0,1 cm)
dan angka pentingnya berjumlah 2. Misalnya lagi
suatu pengukuran yang memperoleh t = 2,50 s. Hasil
ini menunjukkan bahwa ketelitian alatnya sampai dua
desimal (0,01 s) sehingga perlu menuliskan nilai 0 di
belakang angka 5. Berarti memiliki 3 angka penting.
2. Penulisan hasil pengukuran sebaiknya menggunakan
notasi ilmiah.
Bentuk notasi ilmiah seperti berikut.
a × 10n ……………………………………… (1.6)
dengan : 1 < a < 10
n = bilangan bulat
Penulisan notasi ilmiah ini akan lebih bermanfaat lagi
jika dilakukan perubahan satuan. Misalnya pengukuran
panjang benda di atas l = 3,2 cm = 0,032
m. Perubahan satuan ini sebaiknya dalam bentuk l
= 3,2.10-2 m. Penulisan ini tetap memiliki dua angka
penting. Begitu pula dalam mm, l = 3,2.101 mm (2
angka penting). Dengan metode ini perubahan satuan
tidak mengubah jumlah angka penting hasil pengukuran.
4. Analisa Angka Penting
Seperti penjelasan di depan, angka penting merupakan
semua angka yang diperoleh dalam pengukuran.
Namun setelah dituliskan kadang-kadang jumlah angka
pentingnya jadi rancu. Contohnya panjang suatu benda
terukur 3,2 cm. Nilai panjang ini dapat ditulis 0,032 m atau
320 mm. Dari penulisan ini timbul pertanyaan; berapakah
jumlah angka penting panjang benda tersebut?
Untuk mengatasi kerancuan tersebut maka kalian
perlu memperhatikan hal-hal penting berikut.
1. Penulisan angka penting bertujuan untuk mengetahui
ketelitian suatu pengukuran.
Contohnya pengukuran panjang benda di atas. l =
3,2 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengukuran
ini teliti hingga 1 desimal untuk centimeter (0,1 cm)
dan angka pentingnya berjumlah 2. Misalnya lagi
suatu pengukuran yang memperoleh t = 2,50 s. Hasil
ini menunjukkan bahwa ketelitian alatnya sampai dua
desimal (0,01 s) sehingga perlu menuliskan nilai 0 di
belakang angka 5. Berarti memiliki 3 angka penting.
2. Penulisan hasil pengukuran sebaiknya menggunakan
notasi ilmiah.
Bentuk notasi ilmiah seperti berikut.
a × 10n ……………………………………… (1.6)
dengan : 1 < a < 10
n = bilangan bulat
Penulisan notasi ilmiah ini akan lebih bermanfaat lagi
jika dilakukan perubahan satuan. Misalnya pengukuran
panjang benda di atas l = 3,2 cm = 0,032
m. Perubahan satuan ini sebaiknya dalam bentuk l
= 3,2.10-2 m. Penulisan ini tetap memiliki dua angka
penting. Begitu pula dalam mm, l = 3,2.101 mm (2
angka penting). Dengan metode ini perubahan satuan
tidak mengubah jumlah angka penting hasil pengukuran.
3. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
Contohnya suatu pengukuran tebal benda memperoleh
nilai d = 35,28 cm berarti nilai tersebut
memiliki 4 angka penting.
4. Untuk angka nol memiliki kriteria tersendiri yaitu:
a). Angka nol diantara bukan nol termasuk angka
penting
b). Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol
termasuk angka penting kecuali ada keterangan
tertentu.
c). Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak
termasuk angka penting.
Contohnya:
3,023 gr = 4 angka penting
4,500 s = 3 angka penting
0,025 cm = 2 angka penting
Mengapa kalian perlu mengetahui jumlah angka
penting? Jumlah angka penting ini ternyata berkaitan erat
dengan operasi angka penting. Operasi angka penting
yang perlu dipelajari diantaranya penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian. Dalam setiap operasi
ini perlu mengetahui beberapa aturan berikut.
(1) Operasi dua angka pasti hasilnya angka pasti.
(2) Operasi yang melibatkan angka taksiran hasilnya
merupakan angka taksiran.
(3) Hasil operasi angka penting hanya diperbolehkan
mengandung satu angka taksiran. Jika diperoleh
lebih dari dua angka taksiran maka harus dilakukan
pembulatan. Angka 4 ke bawah dihilangkan
dan angka 5 ke atas dibulatkan ke atas.
a. Penjumlahan dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan angka
penting memiliki cara yang sama dengan operasi aljabar
biasa. Hasilnya saja yang harus memenuhi aturan angka
penting diantaranya hanya memiliki satu angka taksiran.
Perhatikan contoh berikut.
CONTOH 1.9
a. X = 25, 102 + 1,5
b. Y = 6,278 − 1,21
Tentukan nilai X dan Y!
Penyelesaian
a. Penjumlahan :
25, 1 0 2
1, 5 +
26, 6 0 2
16 Fisika SMA Kelas X
Aktiflah
Sifat pembagian angka penting
sama dengan perkaliannya.
Perhatikan pembagian bilangan
berikut.
x = 43,56 : 5,2
a. Berapakah jumlah angka
penting bilangan hasil pembagian
tersebut? Jelaskan
bagaimana kalian dapat
menentukannya?
b. Buktikan jawaban kalian
dengan membagi bilangan
tersebut!
_
Dengan pembulatan diperoleh X = 26,6 (hanya 1
angka taksiran).
b. Pengurangan:
6, 2 7 8
1, 2 1
5, 0 6 8
Dengan pembulatan diperoleh Y = 5,07 (hanya 1
angka taksiran).
b. Perkalian dan pembagian
Bagaimana dengan operasi perkalian dan pembagian
angka penting? Sudahkah kalian memahami?
Ternyata aturannya juga sesuai dengan operasi penjumlahan
dan pengurangan. Namun ada sifat yang menarik
pada operasi ini. Coba kalian cermati jumlah angka penting
pada perkalian berikut.
3 5, 1 (3 angka penting)
2, 6 (2 angka penting)
2 1, 0 6
7 0, 2
9 1, 2 6
Pembulatan : 9 1 (2 angka penting)
Apakah yang dapat kalian cermati dari hasil operasi
perkalian itu? Ternyata hasil akhir operasi perkalian
itu memiliki jumlah angka penting yang sama dengan
jumlah angka penting paling sedikit. Sifat perkalian ini
akan berlaku pada operasi pembagian. Cobalah buktikan
dengan membuat contoh sendiri.
CONTOH 1.10
Sebuah hambatan terukur 120, 5 Ω. Jika ujung-ujung
hambatan itu diberi beda potensial 1,5 volt maka
berapakah kuat arus yang lewat?
Penyelesaian
R = 120,5 Ω (4 angka penting)
V = 1,5 volt (2 angka penting)
Sesuai hukum Ohm (masih ingat di SMP?) dapat
diperoleh:
I =
= = 0,01245 A = 12,45 mA
Pembulatan I = 12 mA (2 angka penting)

Afinitas elektron

Afinitas Elektron

Halaman ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan afinitas elektron, dan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya afinitas elektron. Anda dianggap telah memahami tentang orbital atom sederhana, dan dapat menuliskan struktur elektronik untuk atom-atom sederhana.
Afinitas elektron pertama
Energi ionisasi selalu ditekankan pada pembentukan ion positif. Afinitas elektron ditekankan pada ion negatif, dan keduanya banyak dipakai untuk unsur-unsur pada golongan 6 dan 7 pada tabel periodik.
Mendefinisikan afinitas elektron pertama
Afinitas elektron pertama adalah energi yang dilepaskan ketika 1 mol atom gas mendapatkan satu elektron untuk membentuk 1 mol ion gas 1-.
Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.

Pada penggambaran di atas, afinitas elektron pertama diartikan sebagai energi yang dilepaskan (per mol X) pada saat perubahan ini terjadi.
Afinitas elektron pertama memiliki harga negatif. Sebagai contoh, afinitas elektron pertama klor adalah -349 kJ mol-1. Berdasarkan perjanjian, tanda negatif menunjukkan pelepasan energi.
Afinitas elektron pertama dari unsur-unsur golongan 7
F-328 kJ mol-1
Cl-349 kJ mol-1
Br-324 kJ mol-1
I-295 kJ mol-1
Apakah ada polanya?
Ya − jika anda bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan, afinitas elektron pertama makin berkurang (artinya energi yang dilepaskan makin berkurang ketika ion negatif terbentuk). Fluor tidak mengikuti aturan itu, dan akan dijelaskan secara terpisah.
Afinitas elektron dihitung dari tarikan antara elektron yang datang dengan inti − tarikan yang lebih kuat, energi yang dilepaskan makin besar.
Faktor yang mempengaruhi tarikan ini sama dengan faktor yang berpengaruh pada energi ionisasi − muatan inti, jarak dan penyaringan (screening).
Bertambahnya muatan inti dari atas ke bawah dalam satu golongan terkurangi oleh tambahan penyaringan elektron. Masing-masing elektron terluar mengalami tarikan 7+ dari pusat atom, untuk semua atom golongan 7.
Sebagai contoh, atom fluor memiliki struktur elektron 1s22s22px22py22pz1. Terdapat 9 proton dalam inti.
Elektron yang datang masuk ke tingkat-2, dan mengalami penyaringan dari inti oleh 2 elektron 1s2 electrons. Oleh karena itu tarikan bersih dari inti adalah 7+ (9 proton dikurangi 2 oleh penyaringan elektron).
Berbeda dengan klor yang memiliki struktur elektron 1s22s22p63s23px23py23pz1. Klor memiliki 17 proton pada inti.
Tetapi sekali lagi elektron yang masuk merasakan tarikan bersih dari inti 7+ (17 proton dikurangi 10 oleh penyaringan elektron pada tingkat pertama dan kedua).
Faktor yang menentuka n adalah bertambahnya jarak antara elektron yang datang dengan inti dari atas ke bawah dalam satu golongan. Makin besar jarak, tarikan berkurang dan energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron juga berkurang.
Mengapa fluor tidak mengikuti kecenderungan yang ada?
Elektron yang datang, pada fluor akan lebih dekat dengan inti dibandingkan unsur lain, sehingga anda akan mendapatkan nilai afinitas elektron yang tinggi.
Namun demikian, karena fluor merupakan atom kecil, anda memasukkan elektron baru pada tempat yang sudah penuh sesak oleh elektron dan ada banyak tolakan. Tolakan ini mengurangi tarikan yang dirasakan elektron yang datang dan mengurangi afinitas elektron.
Perubahan yang sama dari kecenderungan yang diharapkan terjadi antara oksigen dan sulfur pada golongan 6. Afinitas elektron pertama oksigen (-142 kJ mol-1) lebih kecil dari sulfur (-200 kJ mol-1) untuk alasan yang sama bahwa fluor lebih kecil dari klor.
Membandingkan afinitas elektron golongan 6 dan 7
Seperti yang anda perhatikan, afinitas elektron pertama oksigen (-142 kJ mol-1) lebih rendah dari fluor (-328 kJ mol-1). Sama dengan sulfur (-200 kJ mol-1) yang lebih rendah dari klor (-349 kJ mol-1). Mengapa?
Sederhana saja, unsur golongan 6 memiliki 1 proton pada inti yang lebih sedikit daripada tetangganya, golongan 7. Banyaknya penyaringan pada keduanya sama.
Itu artinya bahwa tarikan bersih dari inti pada golongan 6 lebih sedikit daripada golongan 7, sehingga afinitas elektron lebih rendah.
Afinitas elektron pertama dan reaktivitas
Reaktivitas unsur golongan 7 turun dari atas ke bawah dalam satu golongan − fluor merupakan unsur yang paling reaktif dan iod paling tak reaktif.
Seringkali pada reaksinya unsur-unsur ini membentuk ion negatif. Pada GCSE kadang-kadang ditunjukkan penurunan reaktivitas karena tarikan terhadap elektron yang datang berkurang kekuatannya dari atas ke bawah dalam satu golongan, sehingga pembentukan ion negatif kurang disukai. Penjelasan itu masih dapat diterima kecuali untuk fluor!
Reaksi keseluruhan terdiri dari banyak tahapan yang berbeda yang semuanya melibatkan perubahan energi, dan untuk menjelaskan kecenderungan yang ada tidak cukup hanya dengan mengamati salah satu tahap saja. Fluor lebih reaktif daripada klor (walaupun afinitas elektronnya lebih rendah) karena energi yang dilepaskan pada salah satu langkah reaksinya mengurangi energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron.
Afinitas elektron kedua
Anda hanya akan ditunjukkan pada unsur golongan 6, oksigen dan sulfur yang keduanya membentuk ion 2-.
Mendefinisikan afinitas elektron kedua
Afinitas elektron kedua adalah energi yang diperlukan untuk menambah satu elektron pada masing-masing ion dari 1 mol ion gas 1- untuk menghasilkan 1 mol ion gas 2-.
Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.

Pada penggambaran di atas, afinitas elektron kedua diartikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk membawa perubahan per mol X-.
Mengapa untuk melakukannya diperlukan energi?
Anda mendorong elektron ke dalam ion negatif. Hal ini tidak terjadi dengan serta-merta!
EA ke-1 = -142 kJ mol-1
EA ke-2 = +844 kJ mol-1
Tanda positif menunjukkan bahwa anda memerlukan energi untuk terjadinya perubahan ini. Afinitas elektron kedua oksigen tinggi, karena elektron dipaksa masuk ke dalam ion yang kecil, elektronnya sangat rapat.

Pengambilan data dan angka Penting

Pengambilan Data dan Angka Penting

Ditulis oleh Sri Handayani pada 15-05-2011
Di depan kalian telah dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan pengukuran. Dalam belajar fisika tidak bisa lepas dari pengukuran. Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan pengukuran, yaitu: pengambilan data, pengolahan data dan penggunaan alat ukur. Ketiga hal ini dapat kalian cermati pada penjelasan berikut.
1. Pengambilan Data dan Angka Penting
Pernahkah kalian melakukan kegiatan pengambilan data? Proses pengukuran hingga memperoleh data hasil pengukuran itulah yang dinamakan pengambilan data. Apakah hasil pengukuran dapat memperoleh nilai yang tepat? Proses pengukuran banyak terjadi kesalahan. Kesalahan bisa terjadi dari orang yang mengukur, alat ukur atau lingkungannya. Untuk memuat semua keadaan itu maka pada hasil pengukuran dikenal ada angka pasti dan angka taksiran. Gabungan kedua angka itu disebut angka penting.
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang ada. Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Untuk memahami angka penting ini dapat kalian cermati contoh berikut.
Penting
Angka taksiran pada pengukuran massa benda Gambar 1.2 juga boleh sebesar 0,9 atau 0,7 yang penting adalah 1 angka taksiran. Tidak boleh 0,85 atau 0,95 karena ada 2 angka penting.
CONTOH 1.1
Sekelompok siswa yang melakukan pengukuran massa benda menggunakan alat neraca pegas. Dalam pengukuran itu terlihat penunjukkan skala seperti pada Gambar 1.2. Aghnia menuliskan hasil 8,85 gr sedangkan John menuliskan hasil 8,9 gr. Manakah hasil yang benar?
Penyelesaian:
Coba kalian perhatikan Gambar 1.2. Dari gambar itu dapat diperoleh:
Angka pasti = 8 gr
Angka taksiran = 0,9 gr (hanya boleh satu angka taksiran, tidak boleh 0,85 karena 2 angka taksiran)
Hasil pengukuran adalah
m = angka pasti + angka taksiran
= 8 + 0,8 = 8,8 gr
Jadi yang lebih tetap adalah hasilnya John.

Untuk lebih memahami contoh ini dapat kalian coba soal berikut.
Sebuah pensil diukur panjangnya dengan mistar centimeter. Keadaannya dapat dilihat seperti pada Gambar 1.3. Tentukan hasil pengukuran tersebut.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah penghindaran kesalahan. Langkah-langkah itu diantaranya seperti berikut.
a. Memilih alat yang lebih peka
Langkah pertama untuk melakukan pengukuran adalah memilih alat. Alat ukur suatu besaran bisa bermacam-macam. Contohnya alat ukur massa.  Tentu kalian telah mengenalnya ada timbangan (untuk beras atau sejenisnya), neraca pegas, neraca O’hauss (di laboratorium) dan ada lagi neraca analitis (bisa digunakan menimbang emas). Semua alat ini memiliki kepekaan atau skala terkecil yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat maka: pertama, pilihlah alat yang lebih peka (lebih teliti). Misalnya neraca analitis memiliki ketelitian yang tinggi hingga 1 mg. Kedua, pilihlah alat yang sesuai penggunaannya (misalnya neraca analisis untuk mengukur benda – benda kecil seperti massa emas).
b. Lakukan kalibrasi sebelum digunakan
Kalibrasi biasa digunakan pada badan meteorologi dan geofisika. Misalnya untuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan, perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah peneraan kembali nilai-nilai pada alat ukur. Proses kalibrasi dapat juga dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu pada pengambilan data eksperimen di laboratorium. Sering sekali alat ukur yang digunakan memiliki keadaan awal yang tidak nol. Misalnya neraca pegas saat belum diberi beban, jarumnya sudah menunjukkan nilai tertentu (bukan nol). Keadaan alat seperti inilah yang perlu kalibrasi. Biasanya pada alat tersebut sudah ada bagian yang dapat membuat nol (normal).
c. Lakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup untuk pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk membaca skala pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan yang tepat adalah pada arah yang lurus.
d. Tentukan angka taksiran yang tepat
Semua hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti penjelasan di depan, bahwa angka penting memuat angka pasti dan satu angka taksiran. Angka taksiran inilah yang harus ditentukan dengan tepat. Lakukan pemilihan angka taksiran dengan pendekatan yang tepat. Angka taksiran ditentukan dari setengah skala terkecil. Dengan demikian angka penting juga dipengaruhi spesifikasi alat yang digunakan.
Aktiflah
Sekelompok siswa sedang
mengukur panjang penghapus.
Beberapa posisi pengukurannya
terlihat seperti
gambar di bawah.

Coba kalian jelaskan pengukur
(a) dan (b)!