Kabar gembira 'Rencana Pemerintah Januari 2011'
akan memberi gaji bg para pengangguran sesuai lulusan sekolah yaitu:
1. SD = Rp 1.250.000
2. SMP = Rp 2.500.000
3. SMA = Rp 3.700.000
4. S1 = Rp 4.500.000
dengan syarat gaji tersebut dibayarkan dalam bentuk Yen, dengan ketentuan:
1. 'Yen' ono duit'e
2. 'Yen' SBY bapakmu
3. 'Yen' wakile pakdemu
4. 'Yen' betah ora guyu
aq berbaring d kmrku
aq menatap bintang yg
bersinar terang menerangiku
aq merasakan sinar bln msk ke tbhku
lama2 aq berpikir
genteng rmh gw k mana ya??
========================================================
Lihat sekelilingmu, itu adalah kebesaran Tuhan.
Lihatlah keluargamu, itu adalah anugrah Tuhan.
Lihatlah di cermin, itu cobaan Tuhan!
=========================================================
Menurut penelitian terbaru oleh para ahli kedokteran, ternyata 100 %
penyebab kematian seseorang adalah jantung, yaitu JANTUNGNYA BERHENTI
BERDENYUT
Seorang nenek yang nyebrang jalan hampir ketabrak motor.
Pengendara motor marah : "Nenek bego! Nyebrang jalan gak liat2!"
Nenek sewot : "Lo yg bego!! Nabrak nenek-nenek aja gak kena..!!"
==========================================================
IF u need ADVICE, message me.
If u need FRIEND, call me.
If u need HELP, e-mail me.
If u need MONEY, nomor yg anda tuju tidak dapat dihubungi. terima kasih.
==========================================================
Ketika masih sekolah kusadari, "Rajin Pangkal Pandai". Saat sudah
bekerja kuyakini, "Hemat Pangkal Kaya". Setelah menikah kurasakan,
"Nikmatnya Pangkal Paha"
==========================================================
"Barang siapa yang menghambur-hamburkan SMS-mu dan menggunakan Pulsamu
dengan sia-sia maka merugilah mereka dihari penagihannya". (An-Nokia ;
ayat 3310).
==========================================================
Orang Kalau Kentut
Orang Amerika kentut bilang, "EXCUSE ME". Orang Inggris kentut
bilang, "PARDON ME". Orang Singapore kentut bilang, "I'M SORRY". Kalo
Orang Indonesia kentut, pasti bilang, "NOT ME!! NOT ME!!"
==========================================================
Kalo bahasa inggrisnya beras adalah rice
Kalo bahasa inggrisnya panjang adalah long
Jadi, K'lo bahasa inggrisnya beras panjang adalah LONGTONG
===========================================================
When i see baby, i remember "TEDDY BEAR DOLL".
When i see a little girl, i remember "BARBIE DOLL".
But when i see u, i remember "PANADOL"
============================================================
Sifat cowok :
1. Kreatif
2. Ambisius
3. Modern
4. Pesimis
5. Radikal
6. Eksotik
7. Tangguh
Kalau di singkat, sifat cowok itu K.A.M.P.R.E. T.
===========================================================
Berita hari ini:
Seorang ibu & anaknya tewas akibat tersambar petir.
Kini polisi sedang berusaha untuk mengejar petir tsb
============================================================
SELAMAT!!!!
Anda mendapatkan kado dari Digital LG!!
Pilih yg anda suka :
1. Digi-Last Mobil
2. Digi-Link Truk
3. Digi-Ring Polisi
4. Digi-Git Anjing
5. Digi-Lir Banci
==============================================================
Aku merasa SIMPATI padamu, karena km ibarat MENTARI yang sinarnya
membuat hatiku sebening XL, dan aku bisa BEBAS mencintaimu, sepu-AS
hatiku, dan kamu pantas di acungi JEMPOL, karena dari segi fisik kamu
adalah cowok yang sangat FLEXI-bel. Oleh sebab itu kamu menjadi FRENS-ku
sampai saat ini, sayang!!
===============================================================
TEST MATA:
$
dolar. . . .
¥
Yen. . . .
£
Euro. . . .
Rp.
Rupiah. . . .
hasil test mata:
ANDA POSITIF MATA DUITAN. . .
=============================================================
"Ya, Tuhan... ampunilah yg baca sms ini, ia jarang berdoa! Hobinya hanya baca dan kirim sms aja."
=============================================================
Cara Awet Muda, yaitu :
1. Banyak minum air kelapa muda.
2. Minum jamu awet muda.
3. Makan "Daun Muda".
4. Punya "Istri Muda".
==========================================================
mw tau alasan knp aq sms qm...??
4% mw tw kabar
3% perhatian
2% kangen
1% peduli
90% sayang
iya,sayang banget!!!
sayang banget kalo sms gratis ga dimanfaatin!!!
hehehe...
==============================================================
Takkan lari Nunung dikejar
Sambil menyelam buang air
Ma’ lu bertanya, Ma’ gue yang jawab
Wong ompong nyaring bunyinya
Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP
Nasir sudah menjadi tukang bubur
Ada ubi, ada talas, ada pisang rebus
Tak ada maling yang tak retak
Alonalon asal kelakson
Cepat kaki, ringan tangan
Tak ada rotan Raam Punjabi
Air susu dibalas dengan Air Mail
Maksud hati memeluk Nunung apa daya keburu digampar
Minggu, 27 November 2011
Minggu, 20 November 2011
Cara Belajar Efektif
Cara Belajar Efektif – Tidak ada dua orang yang belajar dengan cara yang sama, dan ada sedikit keraguan bahwa cara untuk satu orang mungkin tidak efektif bagi orang lain. Namun, ada beberapa teknik umum yang tampaknya menghasilkan hasil yang baik. Akan sangat menarik jika belajar itu tidak di anggap bekerja tetapi kesenangan.
Beberapa siswa, belajar dan termotivasi untuk belajar datang secara alami. Jika anda membaca halaman ini, kemungkinan bahwa Anda bukan salah satu dari mereka, tetapi jangan putus asa, ada harapan! Keberhasilan Anda di sekolah dan perguruan tinggi tergantung pada kemampuan Anda untuk belajar secara efektif dan efisien. Ini hidup Anda, waktu Anda, dan masa depan Anda. Waktu sangat berharga dan jangan di sia-siakan.
Panduan cara belajar efektif ini dirancang untuk membantu Anda mengembangkan kemampuan belajar yang efektif. Mempelajari suatu bahan membutuhkan kerja! Namun, dengan menggunakan teknik yang dijelaskan dalam panduan ini, dan dengan menerapkan diri sendiri, Anda dapat memperoleh keunggulan yang berharga dalam bahan pemahaman, mempersiapkan tes, dan, akhirnya, belajar. Panduan ini berisi beberapa teknik terbaik dan paling efektif untuk siswa sukses – siswa yang biasanya memiliki nilai tinggi di sekolah dan perguruan tinggi terlepas dari mata kuliah yang mereka ambil. Jadi baca terus, berpikir tentang apa yang Anda baca, dan mempersiapkan diri untuk menjadi mahasiswa yang sukses!
Mengatur JadwalBahkan sebelum Anda mulai berpikir tentang proses belajar, Anda harus mengembangkan jadwal. Jika Anda tidak memiliki jadwal atau rencana untuk belajar, maka Anda tidak akan memiliki cara mengalokasikan waktu berharga Anda ketika hal tak terduga muncul. Seorang yang baik, dipikirkan dengan baik jadwal tepat. Semua jadwal harus dibuat dengan gagasan bahwa mereka dapat direvisi. Sebuah jadwal harus mempertimbangkan setiap kelas, laboratorium, kuliah, acara sosial, dan pekerjaan lain di mana Anda terlibat.
Belajar untuk program pembacaanUntuk kelas yang membutuhkan bacaan, seperti bahasa asing, pastikan untuk menjadwalkan waktu studi sebelum kelas. Gunakan waktu untuk berlatih. Kadang-kadang, praktek dengan orang lain dapat membantu mempertajam keterampilan Anda dalam jangka waktu belajar sebelum kelas.
Tempat Yang Tepat Untuk belajarAnda bisa belajar di mana saja. Jelas, beberapa tempat lebih baik daripada yang lain adalah Perpustakaan atau kamar pribadi yang terbaik. Yang terpenting tempat Anda memilih untuk belajar tidak boleh mengganggu.
Keterampilan berpikirSetiap orang memiliki kemampuan berpikir, tetapi gunakan sedikit secara efektif. keterampilan berpikir yang efektif tidak dapat dipelajari, tetapi harus dibangun selama jangka waktu tertentu. pemikir Bagus melihat kemungkinan di mana orang lain hanya melihat mati-berakhir. Jika Anda bukan seorang pemikir yang baik, mulai sekarang dengan mengembangkan kebiasaan yang membuat Anda mengajukan pertanyaan diri Anda baca. Bicaralah dengan siswa lain yang Anda merasa adalah pemikir yang baik. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka lakukan ketika mereka berpikir kritis atau kreatif. Sering kali, Anda dapat mengambil informasi berharga untuk membantu Anda menjadi seorang pemikir yang lebih baik.
Ajukan PertanyaanMengajukan pertanyaan untuk belajar. Hal-hal penting untuk belajar biasanya jawaban atas pertanyaan. Pertanyaan harus mengarah pada penekanan pada apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan di mana isi studi. Ajukan pertanyaan diri Anda membaca atau belajar. Ketika Anda menjawab mereka, Anda akan membantu untuk memahami materi dan ingat lebih mudah karena prosesnya akan membuat kesan pada Anda. Hal-hal yang membuat tayangan yang lebih berarti, dan karena itu lebih mudah diingat. Jangan takut untuk menulis pertanyaan Anda di margin buku teks, pada catatan kuliah, atau di mana pun itu masuk akal.
MembacaSebuah cara utama dengan mana Anda mendapatkan informasi adalah melalui membaca. Di perguruan tinggi Anda diharapkan untuk membaca lebih banyak daripada di sekolah tinggi. Jangan berasumsi hanya karena Anda telah “membaca” tugas yang adalah akhir dari itu. Anda harus belajar untuk membaca dengan tujuan. Dalam mempelajari, Anda dapat membaca tugas yang sama tiga atau empat kali, setiap kali dengan tujuan yang berbeda. Anda harus tahu sebelum Anda mulai membaca apa tujuan Anda adalah, dan membaca. Membaca TIDAK menjalankan mata Anda melalui buku pelajaran. Ketika Anda membaca, membaca aktif. Baca untuk menjawab pertanyaan Anda bertanya pada diri sendiri atau pertanyaan instruktur atau penulis telah meminta. Selalu waspada untuk mencetak tebal atau dicetak miring. Para penulis bermaksud bahwa bahan ini mendapat penekanan khusus. Juga, ketika Anda membaca, pastikan untuk membaca semuanya, termasuk tabel, grafik dan ilustrasi. Sering kali tabel, grafik dan ilustrasi dapat menyampaikan ide lebih kuat daripada teks tertulis.
UcapkanKetika Anda membaca, Anda berhenti membaca secara berkala untuk mengingat apa yang Anda baca. Cobalah untuk mengingat judul utama, ide-ide penting dari konsep yang disajikan dalam huruf tebal atau huruf miring, dan apa grafik, diagram atau ilustrasi menunjukkan. Cobalah untuk mengembangkan konsep keseluruhan apa yang telah Anda baca dalam kata-kata Anda sendiri dan pikiran. Cobalah untuk terhubung hal-hal yang baru saja Anda baca untuk hal-hal yang sudah tahu. Ketika Anda melakukan ini secara berkala, maka kemungkinan Anda akan mengingat lebih banyak dan bisa mengingat bahan untuk makalah, esai dan tes obyektif.
Reviewreview adalah survei dari apa yang telah tertutup. Ini adalah review dari apa yang seharusnya Anda capai, bukan apa yang akan Anda lakukan. Membaca ulang adalah bagian penting dari proses pemeriksaan. Membaca kembali dengan gagasan bahwa Anda mengukur apa yang telah Anda diperoleh dari proses tersebut. Selama pemeriksaan, ini saat yang baik untuk pergi lebih dari catatan anda telah diambil untuk membantu menjelaskan poin Anda mungkin telah terjawab atau tidak mengerti. Waktu terbaik untuk meninjau adalah ketika Anda baru saja selesai mempelajari sesuatu. Jangan tunggu sampai sebelum pemeriksaan untuk memulai proses pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, melakukan review akhir. Jika Anda mengatur waktu Anda, review akhir dapat dianggap sebagai “fine-tuning” pengetahuan Anda tentang bahan tersebut. Ribuan sekolah menengah dan mahasiswa telah mengikuti langkah-langkah SQ3R untuk mencapai nilai yang lebih tinggi dengan lebih sedikit stres
MencatatSeperti membaca, mencatat adalah keterampilan yang harus dipelajari dan disempurnakan. Hampir selalu, mencatat, atau kurangnya, adalah kekurangan konstan dalam metode studi banyak sekolah menengah dan mahasiswa. Belajar bahan catatan baik mengambil agak mudah, menerapkannya untuk situasi Anda sendiri tergantung pada seberapa serius Anda menjadi seorang mahasiswa yang sukses. Anda harus belajar untuk mencatat secara logis dan terbaca.
Garis Tulisan atau Menandai Tulisan yang di BacaPertama-tama, jangan menggarisbawahi. Gunakan stabilo. Pengalaman menunjukkan bahwa bagian-bagian teks yang disorot lebih mudah diingat daripada bagian yang sama digarisbawahi. Dalam menjelaskan teks, jangan hanya membaca bersama dan menyoroti apa yang tampaknya kata-kata penting. teknik itu jarang bekerja. Tindakan menguraikan bekerja jauh lebih baik.
My Love
By: Agisty Maulida
My love is like an ocean
It goes down so deep
My love is like a rose
Whose beauty you want to keep.
My love is like a river
That will never end
My love is like a dove
With a beautiful message to send.
My love is like a song
That goes on and on forever
My love is like a prisoner
It's to you that I surrender.
By: Agisty Maulida
My love is like an ocean
It goes down so deep
My love is like a rose
Whose beauty you want to keep.
My love is like a river
That will never end
My love is like a dove
With a beautiful message to send.
My love is like a song
That goes on and on forever
My love is like a prisoner
It's to you that I surrender.
Minggu, 06 November 2011
Hereditas Pada Makhluk Hidup
Hereditas pada Makhluk Hidup
Melalui persilangan resiprok yaitu persilangan dengan asal gamet jantan dan betina dipertukarkan, telah diketahui bahwa gamet dari masing-masing induk (Parental =P) memberikan saham yang sama di dalam pewarisan sifat. Bagian dari gamet induk yang bertanggung jawab dalam pewarisan tersebut adalah gen yang terdapat dalam kromosom. Istilah gen sebagai bahan keturunan diperkenalkan oleh W. Johanse, sedangkan istilah kromosom diperkenalkan oleh W. Waldayer.Standar Kompetensi
Menerapkan prinsip-prinsip genetik tumbuhan dan hewan
Kompetensi Dasar
4.1. Mengidentifikasi gen, kromosom, pembelahan mitosis dan meiosis.
4.2. Menerapkan Hukum Mendel dan penyimpangannya.
4.3. Mendeskripsikan mutasi dan faktor penyebabnya.
4.4. Mendeskripsikan peranan manusia dalam revolusi hijau dan revolusi biru.
4.5. Menerapkan dasar-dasar pemuliaan (penemuan bibit unggul).
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Hereditas Pada Tumbuhan dan Hewan, Kalian diharapkan dapat memahami, menafsirkan, dan mengkomunikasikan pemahaman konsep hereditas, penerapan Hukum Mendel dan penyimpangannya serta dasar-dasar pemuliaan tumbuhan dan hewan.
Kata-Kata Kunci
Alel Antikodon Antisense Autosom Breeding Dihibrida Diploid Dominan Double helix Ekson Epistasis Fenotipe Genotipe Genom kromosom Haploid Heterozigot Hipostasis Homozigot Intron Karier Kodon Kriptomeri | Kromatin Kromomer Kromosom Kromosom homolog Kromosom kelamin Letal Lokus Modifikasi Monohibrida Mutasi Nukleosida Nukleotida Pautan Pindah silang Replikasi Seleksi Sense Sistron Template Transkripsi Translasi Triplet |
Alat Ukur Panjang,Massa,dan waktu
Alat Ukur Panjang, Massa dan Waktu
Alat ukur besaran-besaran fisika sangat banyak
tetapi di kelas X SMA ini dikenalkan tiga alat ukur besaran
pokok yaitu panjang, massa dan waktu. Beberapa alat
ukur besaran tersebut dapat dicermati seperti berikut.
a. Alat ukur panjang
Panjang, lebar atau tebal benda dapat diukur dengan
mistar. Tetapi jika ukurannya kecil dan butuh ketelitian
maka dapat digunakan alat lain yaitu jangka sorong dan
mikrometer skrup.
(1) Jangka sorong
Sudah tahukah kalian dengan jangka sorong?
Jangka sorong banyak digunakan dalam dunia mesin. Jika
kalian menanyakan pada teknisi sepeda motor atau mobil
maka dia akan langsung menunjukkannya. Perhatikan
Gambar 1.9(a). Alat pada gambar itulah yang dinamakan
jangka sorong. Jika kalian cermati maka jangka sorong
tersebut memiliki dua bagian. Pertama, rahang tetap
yang memuat skala utama. Kedua, rahang sorong (geser)
yang memuat skala nonius.
Alat
ukur besaran-besaran fisika sangat banyaktetapi di kelas X SMA ini
dikenalkan tiga alat ukur besaranpokok yaitu panjang, massa dan waktu.
Beberapa alatukur besaran tersebut dapat dicermati seperti berikut.a.
Alat ukur panjangPanjang, lebar atau tebal benda dapat diukur
denganmistar. Tetapi jika ukurannya kecil dan butuh ketelitianmaka dapat
digunakan alat lain yaitu jangka sorong danmikrometer skrup.(1) Jangka
sorongSudah tahukah kalian dengan jangka sorong?Jangka sorong banyak
digunakan dalam dunia mesin. Jikakalian menanyakan pada teknisi sepeda
motor atau mobilmaka dia akan langsung menunjukkannya. PerhatikanGambar
1.9(a). Alat pada gambar itulah yang dinamakanjangka sorong. Jika kalian
cermati maka jangka sorongtersebut memiliki dua bagian. Pertama, rahang
tetapyang memuat skala utama. Kedua, rahang sorong (geser)yang memuat
skala nonius.[gambar a dan b]
Skala nonius merupakan skala yang menentukan
ketelitian pengukuran. Skala ini dirancang dengan panjang
19 mm tetapi tetap 20 skala. Sehingga setiap skala
nonius akan mengalami pengecilan sebesar (20-19) : 20
= 0,05 mm. Perhatikan perbandingan skala tersebut pada
Gambar 1.9(b).
Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan
memuat angka pasti dari skala utama dan angka taksiran
dari skala nonius yang segaris dengan skala utama. Penjumlahan
dari keduannya merupakan angka penting.
Hasil pengukuran itu dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut.
x = (x0 + Δx . 0,05) mm …………………. (1.4)
dengan : x = hasil pengukuran
CONTOH 1.5
Diana mengukur diameter dalam tabung dapat menunjukkan
keadaan pengukuran seperti pada Gambar
1.10. Berapakah diameter dalam tabung tersebut?
Penyelesaian
Dari Gambar 1.10 diperoleh:
x0 = 23 mm
Δx = 12
Berarti diameter dalam tabung sebesar:
x = x0 + Δx . 0,05
= 23 + 12.0,05 = 23,60 mm
[ gambar 1.10]
(2) Mikrometer sekrup
Coba kalian perhatikan Gambar 1.11! Alat yang
terlihat pada gambar itulah yang dinamakan mikrometer
sekrup. Mirip dengan jangka sorong, mikrometer juga
memiliki dua bagian. Pertama, rahang tetap memuat
skala utama. Kedua, rahang putar, memuat skala
nonius.
Mikrometer ini dapat digunakan untuk mengukur
ketebalan benda-benda yang tipis seperti kertas dan
rambut. Hal ini sesuai dengan sifat mikrometer yang
memiliki ketelitian lebih besar dari jangka sorong. Mikrometer
memiliki ketelitian hingga 0,01 mm. Ketelitian
ini dirancang dari rahang putar yang memuat 50 skala
x0 Δx
rahang tetap rahang tetap
[ gambar 1.11]
Hasil pengukurannya juga memiliki angka pasti
dan angka taksiran seperti jangka sorong. Rumusnya
sebagai berikut.
x = (x0 + Δx . 0,01) mm ……………….. (1.5)
dengan : x = hasil pengukuran
x0
= skala utama sebelum batas rahang putar
Δx = skala nonius yang segaris dengan garis
tengah skala utama
CONTOH 1.6
Penunjukkan skala pada mikrometer sekrup yang
digunakan untuk mengukur tebal kertas dapat dilihat
seperti pada Gambar 1.12. Berapakah hasil pengukuran
tersebut?
Penyelesaian
Dari Gambar 1.11 dapat diperoleh:
x0 = 1 mm
Δx = 6
Berarti hasil pengukurannya sebesar:
x = x0 + Δx . 0,01
= 1 + 6 . 0,01 = 1,06 mm
[ gambar 1.12]
b. Alat ukur massa
Kalian tentu sudah tidak asing lagi dengan pengukur
massa. Setiap saat kalian perlu menimbang massa
kalian untuk data tertentu. Alat pengukur itu dikenal
dengan nama neraca. Namun beberapa neraca yang
digunakan sering dinamakan timbangan. Pada Gambar
1.13 diperlihatkan berbagai jenis neraca ; neraca badan,
neraca pegas, neraca O’hauss dan neraca analitis. Neraca
badan memiliki skala terkecil 1 kg, neraca pegas 1 gr,
neraca O’hauss 0,1 gr sedangkan neraca analitis hingga
1 mg.
Neraca yang sering digunakan di laboratorium
adalah neraca O’hauss. Hasil pengukuran dengan neraca
sesuai dengan jumlah pembanding yang digunakan.
Untuk memahaminya cermati contoh 1.7 berikut.
[ gambar a dan b]
CONTOH 1.7
Andi dan Johan sedang mengukur massa balok.
Pembanding-pembanding yang digunakan dapat
terlihat seperti pada Gambar 1.14(a). Berapakah
massa balok tersebut?
[ gambar 1.14]
Penyelesaian
Hasil pengukuran dengan neraca O’hauss adalah jumlah
dari pembanding-pembanding yang digunakan,
sehingga dari Gambar 1.14(a) dapat diperoleh:
M = 1kg + 400 kg + 40 gr + 1gr
= 1441 gr = 1,441 kg
c. Alat ukur waktu
Dalam setiap aktivitas, kita selalu menggunakan
batasan waktu. Contohnya proses belajar mengajar
fisika, waktunya 90 menit. Istirahat sekolah 30 menit.
Batasan-batasan waktu ini biasanya digunakan jam biasa.
Bagaimana jika batasan waktunya singkat (dalam detik)
seperti mengukur periode ayunan? Untuk kejadian ini
dapat digunakan pengukur waktu yang dapat dikendalikan
yaitu stop watch. Perhatikan Gambar 1.15!
Ada beberapa jenis stopwatch, ada yang manual dan ada
yang digital.
Hasil pembacaan stop watch digital dapat langsung
terbaca nilainya. Untuk stop watch yang menggunakan
jarum, maka pembacanya sesuai dengan penunjukkan
jarum. untuk contoh 1.8 diperlihatkan stop watch yang
memiliki dua jarum penunjuk. Jarum pendek untuk menit
dan jarum panjang untuk detik.
CONTOH 1.8
Tampilan stopwatch yang digunakan untuk mengukur
waktu gerak benda dapat dilihat seperti Gambar 1.16.
Berapakah waktu yang dibutuhkan?
Penyelesaian
Jarum pendek: 2 menit
Jarum panjang: 34,5 detik (jarum pendek pada tanda
hitam/merah berarti di atas 30 detik)
Jadi waktu yang dibutuhkan memenuhi:
t = 2 menit + 34,5 detik
= 120 detik + 34,5 detik = 154,5 detik
[ gambar 1.17]
4. Analisa Angka Penting
Seperti penjelasan di depan, angka penting merupakan
semua angka yang diperoleh dalam pengukuran.
Namun setelah dituliskan kadang-kadang jumlah angka
pentingnya jadi rancu. Contohnya panjang suatu benda
terukur 3,2 cm. Nilai panjang ini dapat ditulis 0,032 m atau
320 mm. Dari penulisan ini timbul pertanyaan; berapakah
jumlah angka penting panjang benda tersebut?
Untuk mengatasi kerancuan tersebut maka kalian
perlu memperhatikan hal-hal penting berikut.
1. Penulisan angka penting bertujuan untuk mengetahui
ketelitian suatu pengukuran.
Contohnya pengukuran panjang benda di atas. l =
3,2 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengukuran
ini teliti hingga 1 desimal untuk centimeter (0,1 cm)
dan angka pentingnya berjumlah 2. Misalnya lagi
suatu pengukuran yang memperoleh t = 2,50 s. Hasil
ini menunjukkan bahwa ketelitian alatnya sampai dua
desimal (0,01 s) sehingga perlu menuliskan nilai 0 di
belakang angka 5. Berarti memiliki 3 angka penting.
2. Penulisan hasil pengukuran sebaiknya menggunakan
notasi ilmiah.
Bentuk notasi ilmiah seperti berikut.
a × 10n ……………………………………… (1.6)
dengan : 1 < a < 10
n = bilangan bulat
Penulisan notasi ilmiah ini akan lebih bermanfaat lagi
jika dilakukan perubahan satuan. Misalnya pengukuran
panjang benda di atas l = 3,2 cm = 0,032
m. Perubahan satuan ini sebaiknya dalam bentuk l
= 3,2.10-2 m. Penulisan ini tetap memiliki dua angka
penting. Begitu pula dalam mm, l = 3,2.101 mm (2
angka penting). Dengan metode ini perubahan satuan
tidak mengubah jumlah angka penting hasil pengukuran.
4. Analisa Angka Penting
Seperti penjelasan di depan, angka penting merupakan
semua angka yang diperoleh dalam pengukuran.
Namun setelah dituliskan kadang-kadang jumlah angka
pentingnya jadi rancu. Contohnya panjang suatu benda
terukur 3,2 cm. Nilai panjang ini dapat ditulis 0,032 m atau
320 mm. Dari penulisan ini timbul pertanyaan; berapakah
jumlah angka penting panjang benda tersebut?
Untuk mengatasi kerancuan tersebut maka kalian
perlu memperhatikan hal-hal penting berikut.
1. Penulisan angka penting bertujuan untuk mengetahui
ketelitian suatu pengukuran.
Contohnya pengukuran panjang benda di atas. l =
3,2 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa pengukuran
ini teliti hingga 1 desimal untuk centimeter (0,1 cm)
dan angka pentingnya berjumlah 2. Misalnya lagi
suatu pengukuran yang memperoleh t = 2,50 s. Hasil
ini menunjukkan bahwa ketelitian alatnya sampai dua
desimal (0,01 s) sehingga perlu menuliskan nilai 0 di
belakang angka 5. Berarti memiliki 3 angka penting.
2. Penulisan hasil pengukuran sebaiknya menggunakan
notasi ilmiah.
Bentuk notasi ilmiah seperti berikut.
a × 10n ……………………………………… (1.6)
dengan : 1 < a < 10
n = bilangan bulat
Penulisan notasi ilmiah ini akan lebih bermanfaat lagi
jika dilakukan perubahan satuan. Misalnya pengukuran
panjang benda di atas l = 3,2 cm = 0,032
m. Perubahan satuan ini sebaiknya dalam bentuk l
= 3,2.10-2 m. Penulisan ini tetap memiliki dua angka
penting. Begitu pula dalam mm, l = 3,2.101 mm (2
angka penting). Dengan metode ini perubahan satuan
tidak mengubah jumlah angka penting hasil pengukuran.
3. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
Contohnya suatu pengukuran tebal benda memperoleh
nilai d = 35,28 cm berarti nilai tersebut
memiliki 4 angka penting.
4. Untuk angka nol memiliki kriteria tersendiri yaitu:
a). Angka nol diantara bukan nol termasuk angka
penting
b). Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol
termasuk angka penting kecuali ada keterangan
tertentu.
c). Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak
termasuk angka penting.
Contohnya:
3,023 gr = 4 angka penting
4,500 s = 3 angka penting
0,025 cm = 2 angka penting
Mengapa kalian perlu mengetahui jumlah angka
penting? Jumlah angka penting ini ternyata berkaitan erat
dengan operasi angka penting. Operasi angka penting
yang perlu dipelajari diantaranya penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian. Dalam setiap operasi
ini perlu mengetahui beberapa aturan berikut.
(1) Operasi dua angka pasti hasilnya angka pasti.
(2) Operasi yang melibatkan angka taksiran hasilnya
merupakan angka taksiran.
(3) Hasil operasi angka penting hanya diperbolehkan
mengandung satu angka taksiran. Jika diperoleh
lebih dari dua angka taksiran maka harus dilakukan
pembulatan. Angka 4 ke bawah dihilangkan
dan angka 5 ke atas dibulatkan ke atas.
a. Penjumlahan dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan angka
penting memiliki cara yang sama dengan operasi aljabar
biasa. Hasilnya saja yang harus memenuhi aturan angka
penting diantaranya hanya memiliki satu angka taksiran.
Perhatikan contoh berikut.
CONTOH 1.9
a. X = 25, 102 + 1,5
b. Y = 6,278 − 1,21
Tentukan nilai X dan Y!
Penyelesaian
a. Penjumlahan :
25, 1 0 2
1, 5 +
26, 6 0 2
16 Fisika SMA Kelas X
Aktiflah
Sifat pembagian angka penting
sama dengan perkaliannya.
Perhatikan pembagian bilangan
berikut.
x = 43,56 : 5,2
a. Berapakah jumlah angka
penting bilangan hasil pembagian
tersebut? Jelaskan
bagaimana kalian dapat
menentukannya?
b. Buktikan jawaban kalian
dengan membagi bilangan
tersebut!
_
Dengan pembulatan diperoleh X = 26,6 (hanya 1
angka taksiran).
b. Pengurangan:
6, 2 7 8
1, 2 1
5, 0 6 8
Dengan pembulatan diperoleh Y = 5,07 (hanya 1
angka taksiran).
b. Perkalian dan pembagian
Bagaimana dengan operasi perkalian dan pembagian
angka penting? Sudahkah kalian memahami?
Ternyata aturannya juga sesuai dengan operasi penjumlahan
dan pengurangan. Namun ada sifat yang menarik
pada operasi ini. Coba kalian cermati jumlah angka penting
pada perkalian berikut.
3 5, 1 (3 angka penting)
2, 6 (2 angka penting)
2 1, 0 6
7 0, 2
9 1, 2 6
Pembulatan : 9 1 (2 angka penting)
Apakah yang dapat kalian cermati dari hasil operasi
perkalian itu? Ternyata hasil akhir operasi perkalian
itu memiliki jumlah angka penting yang sama dengan
jumlah angka penting paling sedikit. Sifat perkalian ini
akan berlaku pada operasi pembagian. Cobalah buktikan
dengan membuat contoh sendiri.
CONTOH 1.10
Sebuah hambatan terukur 120, 5 Ω. Jika ujung-ujung
hambatan itu diberi beda potensial 1,5 volt maka
berapakah kuat arus yang lewat?
Penyelesaian
R = 120,5 Ω (4 angka penting)
V = 1,5 volt (2 angka penting)
Sesuai hukum Ohm (masih ingat di SMP?) dapat
diperoleh:
I =
= = 0,01245 A = 12,45 mA
Pembulatan I = 12 mA (2 angka penting)
Afinitas elektron
Afinitas Elektron
Halaman ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan afinitas elektron, dan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya afinitas elektron. Anda dianggap telah memahami tentang orbital atom sederhana, dan dapat menuliskan struktur elektronik untuk atom-atom sederhana.Afinitas elektron pertama
Energi ionisasi selalu ditekankan pada pembentukan ion positif. Afinitas elektron ditekankan pada ion negatif, dan keduanya banyak dipakai untuk unsur-unsur pada golongan 6 dan 7 pada tabel periodik.
Mendefinisikan afinitas elektron pertama
Afinitas elektron pertama adalah energi yang dilepaskan ketika 1 mol atom gas mendapatkan satu elektron untuk membentuk 1 mol ion gas 1-.
Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.
Pada penggambaran di atas, afinitas elektron pertama diartikan sebagai energi yang dilepaskan (per mol X) pada saat perubahan ini terjadi.
Afinitas elektron pertama memiliki harga negatif. Sebagai contoh, afinitas elektron pertama klor adalah -349 kJ mol-1. Berdasarkan perjanjian, tanda negatif menunjukkan pelepasan energi.
Afinitas elektron pertama dari unsur-unsur golongan 7
F | -328 kJ mol-1 | |
Cl | -349 kJ mol-1 | |
Br | -324 kJ mol-1 | |
I | -295 kJ mol-1 |
Ya − jika anda bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan, afinitas elektron pertama makin berkurang (artinya energi yang dilepaskan makin berkurang ketika ion negatif terbentuk). Fluor tidak mengikuti aturan itu, dan akan dijelaskan secara terpisah.
Afinitas elektron dihitung dari tarikan antara elektron yang datang dengan inti − tarikan yang lebih kuat, energi yang dilepaskan makin besar.
Faktor yang mempengaruhi tarikan ini sama dengan faktor yang berpengaruh pada energi ionisasi − muatan inti, jarak dan penyaringan (screening).
Bertambahnya muatan inti dari atas ke bawah dalam satu golongan terkurangi oleh tambahan penyaringan elektron. Masing-masing elektron terluar mengalami tarikan 7+ dari pusat atom, untuk semua atom golongan 7.
Sebagai contoh, atom fluor memiliki struktur elektron 1s22s22px22py22pz1. Terdapat 9 proton dalam inti.
Elektron yang datang masuk ke tingkat-2, dan mengalami penyaringan dari inti oleh 2 elektron 1s2 electrons. Oleh karena itu tarikan bersih dari inti adalah 7+ (9 proton dikurangi 2 oleh penyaringan elektron).
Berbeda dengan klor yang memiliki struktur elektron 1s22s22p63s23px23py23pz1. Klor memiliki 17 proton pada inti.
Tetapi sekali lagi elektron yang masuk merasakan tarikan bersih dari inti 7+ (17 proton dikurangi 10 oleh penyaringan elektron pada tingkat pertama dan kedua).
Faktor yang menentuka n adalah bertambahnya jarak antara elektron yang datang dengan inti dari atas ke bawah dalam satu golongan. Makin besar jarak, tarikan berkurang dan energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron juga berkurang.
Mengapa fluor tidak mengikuti kecenderungan yang ada?
Elektron yang datang, pada fluor akan lebih dekat dengan inti dibandingkan unsur lain, sehingga anda akan mendapatkan nilai afinitas elektron yang tinggi.
Namun demikian, karena fluor merupakan atom kecil, anda memasukkan elektron baru pada tempat yang sudah penuh sesak oleh elektron dan ada banyak tolakan. Tolakan ini mengurangi tarikan yang dirasakan elektron yang datang dan mengurangi afinitas elektron.
Perubahan yang sama dari kecenderungan yang diharapkan terjadi antara oksigen dan sulfur pada golongan 6. Afinitas elektron pertama oksigen (-142 kJ mol-1) lebih kecil dari sulfur (-200 kJ mol-1) untuk alasan yang sama bahwa fluor lebih kecil dari klor.
Membandingkan afinitas elektron golongan 6 dan 7
Seperti yang anda perhatikan, afinitas elektron pertama oksigen (-142 kJ mol-1) lebih rendah dari fluor (-328 kJ mol-1). Sama dengan sulfur (-200 kJ mol-1) yang lebih rendah dari klor (-349 kJ mol-1). Mengapa?
Sederhana saja, unsur golongan 6 memiliki 1 proton pada inti yang lebih sedikit daripada tetangganya, golongan 7. Banyaknya penyaringan pada keduanya sama.
Itu artinya bahwa tarikan bersih dari inti pada golongan 6 lebih sedikit daripada golongan 7, sehingga afinitas elektron lebih rendah.
Afinitas elektron pertama dan reaktivitas
Reaktivitas unsur golongan 7 turun dari atas ke bawah dalam satu golongan − fluor merupakan unsur yang paling reaktif dan iod paling tak reaktif.
Seringkali pada reaksinya unsur-unsur ini membentuk ion negatif. Pada GCSE kadang-kadang ditunjukkan penurunan reaktivitas karena tarikan terhadap elektron yang datang berkurang kekuatannya dari atas ke bawah dalam satu golongan, sehingga pembentukan ion negatif kurang disukai. Penjelasan itu masih dapat diterima kecuali untuk fluor!
Reaksi keseluruhan terdiri dari banyak tahapan yang berbeda yang semuanya melibatkan perubahan energi, dan untuk menjelaskan kecenderungan yang ada tidak cukup hanya dengan mengamati salah satu tahap saja. Fluor lebih reaktif daripada klor (walaupun afinitas elektronnya lebih rendah) karena energi yang dilepaskan pada salah satu langkah reaksinya mengurangi energi yang dilepaskan sebagai afinitas elektron.
Afinitas elektron kedua
Anda hanya akan ditunjukkan pada unsur golongan 6, oksigen dan sulfur yang keduanya membentuk ion 2-.
Mendefinisikan afinitas elektron kedua
Afinitas elektron kedua adalah energi yang diperlukan untuk menambah satu elektron pada masing-masing ion dari 1 mol ion gas 1- untuk menghasilkan 1 mol ion gas 2-.
Lebih mudah dipahami dalam bentuk simbol.
Pada penggambaran di atas, afinitas elektron kedua diartikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk membawa perubahan per mol X-.
Mengapa untuk melakukannya diperlukan energi?
Anda mendorong elektron ke dalam ion negatif. Hal ini tidak terjadi dengan serta-merta!
EA ke-1 = -142 kJ mol-1 | |||
| EA ke-2 = +844 kJ mol-1 |
Pengambilan data dan angka Penting
Pengambilan Data dan Angka Penting
Ditulis oleh Sri Handayani pada 15-05-2011
Di
depan kalian telah dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan
pengukuran. Dalam belajar fisika tidak bisa lepas dari pengukuran. Ada
tiga hal penting yang berkaitan dengan pengukuran, yaitu: pengambilan
data, pengolahan data dan penggunaan alat ukur. Ketiga hal ini dapat
kalian cermati pada penjelasan berikut.
1. Pengambilan Data dan Angka Penting
Pernahkah kalian melakukan kegiatan pengambilan data? Proses pengukuran hingga memperoleh data hasil pengukuran itulah yang dinamakan pengambilan data. Apakah hasil pengukuran dapat memperoleh nilai yang tepat? Proses pengukuran banyak terjadi kesalahan. Kesalahan bisa terjadi dari orang yang mengukur, alat ukur atau lingkungannya. Untuk memuat semua keadaan itu maka pada hasil pengukuran dikenal ada angka pasti dan angka taksiran. Gabungan kedua angka itu disebut angka penting.
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang ada. Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Untuk memahami angka penting ini dapat kalian cermati contoh berikut.
Sekelompok siswa yang melakukan pengukuran massa benda menggunakan alat neraca pegas. Dalam pengukuran itu terlihat penunjukkan skala seperti pada Gambar 1.2. Aghnia menuliskan hasil 8,85 gr sedangkan John menuliskan hasil 8,9 gr. Manakah hasil yang benar?
Penyelesaian:
Coba kalian perhatikan Gambar 1.2. Dari gambar itu dapat diperoleh:
Angka pasti = 8 gr
Angka taksiran = 0,9 gr (hanya boleh satu angka taksiran, tidak boleh 0,85 karena 2 angka taksiran)
Hasil pengukuran adalah
m = angka pasti + angka taksiran
= 8 + 0,8 = 8,8 gr
Jadi yang lebih tetap adalah hasilnya John.

Untuk lebih memahami contoh ini dapat kalian coba soal berikut.
Sebuah pensil diukur panjangnya dengan mistar centimeter. Keadaannya dapat dilihat seperti pada Gambar 1.3. Tentukan hasil pengukuran tersebut.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah penghindaran kesalahan. Langkah-langkah itu diantaranya seperti berikut.
a. Memilih alat yang lebih peka
Langkah pertama untuk melakukan pengukuran adalah memilih alat. Alat ukur suatu besaran bisa bermacam-macam. Contohnya alat ukur massa. Tentu kalian telah mengenalnya ada timbangan (untuk beras atau sejenisnya), neraca pegas, neraca O’hauss (di laboratorium) dan ada lagi neraca analitis (bisa digunakan menimbang emas). Semua alat ini memiliki kepekaan atau skala terkecil yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat maka: pertama, pilihlah alat yang lebih peka (lebih teliti). Misalnya neraca analitis memiliki ketelitian yang tinggi hingga 1 mg. Kedua, pilihlah alat yang sesuai penggunaannya (misalnya neraca analisis untuk mengukur benda – benda kecil seperti massa emas).
b. Lakukan kalibrasi sebelum digunakan
Kalibrasi biasa digunakan pada badan meteorologi dan geofisika. Misalnya untuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan, perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah peneraan kembali nilai-nilai pada alat ukur. Proses kalibrasi dapat juga dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu pada pengambilan data eksperimen di laboratorium. Sering sekali alat ukur yang digunakan memiliki keadaan awal yang tidak nol. Misalnya neraca pegas saat belum diberi beban, jarumnya sudah menunjukkan nilai tertentu (bukan nol). Keadaan alat seperti inilah yang perlu kalibrasi. Biasanya pada alat tersebut sudah ada bagian yang dapat membuat nol (normal).
c. Lakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup untuk pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk membaca skala pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan yang tepat adalah pada arah yang lurus.
d. Tentukan angka taksiran yang tepat
Semua hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti penjelasan di depan, bahwa angka penting memuat angka pasti dan satu angka taksiran. Angka taksiran inilah yang harus ditentukan dengan tepat. Lakukan pemilihan angka taksiran dengan pendekatan yang tepat. Angka taksiran ditentukan dari setengah skala terkecil. Dengan demikian angka penting juga dipengaruhi spesifikasi alat yang digunakan.
1. Pengambilan Data dan Angka Penting
Pernahkah kalian melakukan kegiatan pengambilan data? Proses pengukuran hingga memperoleh data hasil pengukuran itulah yang dinamakan pengambilan data. Apakah hasil pengukuran dapat memperoleh nilai yang tepat? Proses pengukuran banyak terjadi kesalahan. Kesalahan bisa terjadi dari orang yang mengukur, alat ukur atau lingkungannya. Untuk memuat semua keadaan itu maka pada hasil pengukuran dikenal ada angka pasti dan angka taksiran. Gabungan kedua angka itu disebut angka penting.
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian. Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang ada. Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan memperkirakan nilainya. Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Untuk memahami angka penting ini dapat kalian cermati contoh berikut.
PentingCONTOH 1.1
Angka taksiran pada pengukuran massa benda Gambar 1.2 juga boleh sebesar 0,9 atau 0,7 yang penting adalah 1 angka taksiran. Tidak boleh 0,85 atau 0,95 karena ada 2 angka penting.
Sekelompok siswa yang melakukan pengukuran massa benda menggunakan alat neraca pegas. Dalam pengukuran itu terlihat penunjukkan skala seperti pada Gambar 1.2. Aghnia menuliskan hasil 8,85 gr sedangkan John menuliskan hasil 8,9 gr. Manakah hasil yang benar?
Penyelesaian:
Coba kalian perhatikan Gambar 1.2. Dari gambar itu dapat diperoleh:
Angka pasti = 8 gr
Angka taksiran = 0,9 gr (hanya boleh satu angka taksiran, tidak boleh 0,85 karena 2 angka taksiran)
Hasil pengukuran adalah
m = angka pasti + angka taksiran
= 8 + 0,8 = 8,8 gr
Jadi yang lebih tetap adalah hasilnya John.
Untuk lebih memahami contoh ini dapat kalian coba soal berikut.
Sebuah pensil diukur panjangnya dengan mistar centimeter. Keadaannya dapat dilihat seperti pada Gambar 1.3. Tentukan hasil pengukuran tersebut.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah penghindaran kesalahan. Langkah-langkah itu diantaranya seperti berikut.
a. Memilih alat yang lebih peka
Langkah pertama untuk melakukan pengukuran adalah memilih alat. Alat ukur suatu besaran bisa bermacam-macam. Contohnya alat ukur massa. Tentu kalian telah mengenalnya ada timbangan (untuk beras atau sejenisnya), neraca pegas, neraca O’hauss (di laboratorium) dan ada lagi neraca analitis (bisa digunakan menimbang emas). Semua alat ini memiliki kepekaan atau skala terkecil yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat maka: pertama, pilihlah alat yang lebih peka (lebih teliti). Misalnya neraca analitis memiliki ketelitian yang tinggi hingga 1 mg. Kedua, pilihlah alat yang sesuai penggunaannya (misalnya neraca analisis untuk mengukur benda – benda kecil seperti massa emas).
b. Lakukan kalibrasi sebelum digunakan
Kalibrasi biasa digunakan pada badan meteorologi dan geofisika. Misalnya untuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan, perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah peneraan kembali nilai-nilai pada alat ukur. Proses kalibrasi dapat juga dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu pada pengambilan data eksperimen di laboratorium. Sering sekali alat ukur yang digunakan memiliki keadaan awal yang tidak nol. Misalnya neraca pegas saat belum diberi beban, jarumnya sudah menunjukkan nilai tertentu (bukan nol). Keadaan alat seperti inilah yang perlu kalibrasi. Biasanya pada alat tersebut sudah ada bagian yang dapat membuat nol (normal).
c. Lakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup untuk pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk membaca skala pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan yang tepat adalah pada arah yang lurus.
d. Tentukan angka taksiran yang tepat
Semua hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti penjelasan di depan, bahwa angka penting memuat angka pasti dan satu angka taksiran. Angka taksiran inilah yang harus ditentukan dengan tepat. Lakukan pemilihan angka taksiran dengan pendekatan yang tepat. Angka taksiran ditentukan dari setengah skala terkecil. Dengan demikian angka penting juga dipengaruhi spesifikasi alat yang digunakan.
Aktiflah
Sekelompok siswa sedang
mengukur panjang penghapus.
Beberapa posisi pengukurannya
terlihat seperti
gambar di bawah.
Coba kalian jelaskan pengukur
(a) dan (b)!
Kinetika kimia, Definisi Laju reaksi dan hukum laju
Kinetika Kimia, Definisi Laju Reaksi dan Hukum Laju
Ditulis oleh Ratna dkk pada 18-12-2009
KINETIKA KIMIAMengapa beberapa reaksi kimia berlangsung secepat kilat sementara yang lainnya memerlukan waktu berhari-hari, berbulan-bulan bahkan tahunan untuk menghasilkan produk yang cukup banyak? Bagaimana katalis bisa meningkatkan laju reaksi kimia? Mengapa perubahan suhu yang sedikit saja sering memberikan efek besar pada laju memasak? Bagaimana kajian mengenai laju reaksi kimia memberikan informasi tentang bagaimana cara molekul bergabung membentuk produk? Semua pertanyaan ini menyangkut kinetika kimia belum selengkap seperti termodinamika. Masih banyak reaksi yang tetapan kesetimbangannya telah diketahui dengan cermat, tetapi perincian lintasan reaksinya masih belum dipahami. Ini terutama berlaku untuk reaksi yang melibatkan banyak unsur reaktan yang membentuk produknya.
Kinetika kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari laju dan mekanisme reaksi kimia. Besi lebih cepat berkarat dalam udara lembab daripada dalam udara kering; makanan lebih cepat membusuk bila tidak didinginkan; kulit bule lebih cepat menjadi gelap dalam musim panas daripada dalam musim dingin. Ini merupakan tiga contoh yang lazim dari perubahan kimia yang kompleks dengan laju yang beraneka menurut kondisi reaksi.
Definisi Laju Reaksi
Laju reaksi rerata analog dengan kecepatan rerata mobil. Jika posisi rerata mobil dicatat pada dua waktu yang berbeda, maka :
Dengan cara yang sama, laju reaksi rerata diperoleh dengan membagi perubahan konsentrasi reaktan atau produk dengan interval waktu terjadinya reaksi :
Jika konsentrasi diukur dalam mol L-1 dan waktu dalam detik, maka laju reaksi mempunyai satuan mol L-1s-1. Kita ambil contoh khusus. Dalam reaksi fasa gas
NO2 dan CO dikonsumsi pada saat pembentukan NO dan CO2. Jika sebuah kuar dapat mengukur konsentrasi NO, laju reaksi rerata dapat diperkirakan dari nisbah perubahan konsentrasi NO, ∆[NO] terhadap interval waktu, ∆t:
Jadi laju reaksi adalah besarnya perubahan konsentrasi reaktan atau produk dalam satu satuan waktu. Perubahan laju konsentrasi setiap unsur dibagi dengan koefisiennya dalam persamaan yang seimbang/stoikiometri. Laju perubahan reaktan muncul dengan tanda negatif dan laju perubahan produk dengan tanda positif.
Untuk reaksi yang umum:
aA + bB → cC + dD
Lajunya ialah
Hubungan ini benar selama tidak ada unsur antara atau jika konsentrasinya bergantung pada waktu di sepanjang waktu reaksi.
Menentukan Laju Reaksi :
Perhatikan penguraian nitrogen dioksida, NO2 menjadi nitrogen oksida, NO dan oksigen, O2 : 2NO2 → 2NO + O2
a. Tulislah pernyataan untuk laju rata-rata berkurangnya konsentrasi NO2 dan laju rata-rata bertambahnya konsentrasi NO dan O2.
b. Jika laju rata-rata berkurangnya konsentrasi NO2 ditetapkan dan dijumpai sebesar 4×10-13mol L-1s-1, berapakah laju rata-rata padanannya (dari) bertambahnya konsentrasi NO dan O2
Jawaban :
a. Laju rata-rata berkurangnya konsentrasi NO2 dinyatakan sebagai :
Laju rata-rata bertambahnya konsentrasi NO dan O2 dinyatakan sebagai:
b. Untuk tiap dua molekul NO2 yang bereaksi terbentuk dua molekul NO. Jadi berkurangnya konsentrasi NO2 dan bertambahnya konsentrasi NO berlangsung dengan laju yang sama
Hukum Laju
Dalam membahas reaksi kesetimbangan kimia telah ditekankan bahwa reaksi ke kanan maupun ke kiri dapat terjadi begitu produk terbentuk, produk ini dapat bereaksi kembali menghasilkan reaktan semula.
Laju bersih ialah:
Laju bersih = laju ke kanan – laju ke kiri
Dapat dikatakan, pengukuran konsentrasi memberikan laju bersih, bukannya sekedar laju ke kanan. Bagaimanapun, sesaat sebelum reaksi yang dimulai dari reaktan murni, konsentrasi reaktan jauh lebih tinggi dibandingkan produknya sehingga laju ke kiri dapat diabaikan. Selain itu, banyak reaksi berlangsung sempurna (K>>1) sehingga laju yang terukur hanyalah reaksi ke kanan atau eksperimen dapat diatur agar produknya dapat dialihkan jika terbentuk. Dalam subbab ini, persamaan diberikan pada laju ke kanan saja.
Minggu, 30 Oktober 2011
Kimia : SRUKTUR ATOM
Struktur atom
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti
atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.[1]
Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang
bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama
lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton
dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan
unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari
Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi
lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada
abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan
menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi
menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di
dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.[1]
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan
kemudian berhasil memodelkan atom. [1]
Relatif terhadap pengamatan
sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil dengan massa yang sama
kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus seperti
mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti
atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling
tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat
mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.
Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun
orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut
dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi
antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan
memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.
Perkembangan Model
Atom
Seorang filsuf Yunani yang
bernama Democritus
berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada saat
tertentu akan didapat akan didapat bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian
seperti ini oleh Democritus disebut atom.[1]
Istilah atom berasal dari bahasa yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya
dibagi. Jadi, atom artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian
disempurnakan menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak
dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat kimia dan sifat fisika
benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan
massa atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan
jumlah elektron atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan
(netral), dan elektron bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800
kali massa elektron. Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa
berbeda disebut isotop, atom-atom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom
berbeda dinamakan isobar, atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama
dinamakan isoton.
Macam-macam Model Atom
1. Model Atom John
Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton
yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom.
Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton
dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal.
Dalam renungannya Dalton mengemukakan
postulatnya tentang atom:
- Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
- Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama
- Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula
- Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
- Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
- Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
Teori atom Dalton mulai
membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom. Namun, teori atom
Dalton memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan
arus listrik padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada
partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
2. Model Atom J.J.
Thomson
Pada tahun
1897, J.J Thomson mengamati elektron.[4]
Dia menemukan bahwa semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif.[4]
Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat
menyeimbangkan muatan negatif dari elektron.
Kelebihan model atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur.
Kelemahan model atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan
muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom
Rutherford
Model atom
Rutherford
Rutherford melakukan
penelitian tentang hamburan sinar α pada lempeng emas. Hasil pengamatan
tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa
atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan.
Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
Kelemahan Model Atom Rutherford
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya,
lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada
inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron
dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom
menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Model Atom Niels
Bohr
Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. [5] Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai
lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah
tetap. Elektron akan menyerap energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar
dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr
atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom Bohr
a. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam
ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan
spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
Matematika LOGARITMA
Logaritma
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rumus dasar logaritma:
bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis)
Beberapa orang menuliskan blog a = c sebagai logba = c.
Daftar isi |
Basis
Basis yang sering dipakai atau paling banyak dipakai adalah basis 10, e≈ 2.71828... dan 2.Notasi
- Di Indonesia, kebanyakan buku pelajaran Matematika menggunakan notasi blog a daripada logba. Buku-buku Matematika berbahasa Inggris menggunakan notasi logba
- Beberapa orang menulis ln a sebagai ganti elog a, log a sebagai ganti 10log a dan ld a sebagai ganti 2log a.
- Pada kebanyakan kalkulator, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis 10 dan LN menunjuk kepada logaritma berbasis e.
- Pada beberapa bahasa pemrograman komputer seperti C,C++,Java dan BASIC, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis e.
- Terkadang Log x (huruf besar L) menunjuk kepada 10log x dan log x (huruf kecil L) menunjuk kepada elog x.
Mencari nilai logaritma
Cara untuk mencari nilai logaritma antara lain dengan menggunakan:- Tabel
- Kalkulator (yang sudah dilengkapi fitur log)
Rumus
ac = b → ª log b = c | ||
---|---|---|
a = basis | ||
b = bilangan yang dilogaritma | ||
c = hasil logaritma | ||
Sifat-sifat Logaritma | ||
ª log a = 1 | ||
ª log 1 = 0 | ||
ª log aⁿ = n | ||
ª log bⁿ = n • ª log b | ||
ª log b • c = ª log b + ª log c | ||
ª log b/c = ª log b – ª log c | ||
ªˆⁿ log b m = m/n • ª log b | ||
ª log b = 1 ÷ b log a | ||
ª log b • b log c • c log d = ª log d | ||
ª log b = c log b ÷ c log a |
Kegunaan logaritma
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi eksponensial.Sains dan teknik
Dalam sains, terdapat banyak besaran yang umumnya diekspresikan dengan logaritma. Sebabnya, dan contoh-contoh yang lebih lengkap, dapat dilihat di skala logaritmik.- Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi ion hidronium pada air adalah 10−7 pada suhu 25 °C, sehingga pH-nya 7.
- Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan (rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telinga manusia mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan 0.1 bel, lebih sering digunakan.
- Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan skala logaritma berbasis 10.
- Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan terang secara logaritmik.
Penghitungan yang lebih mudah
Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma::Penghitungan dengan angka | Penghitungan dengan eksponen | Identitas Logaritma |
---|---|---|
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.
[ Kalkulus
Turunan fungsi logaritma adalah- log(x)
Penghitungan nilai logaritma
Nilai logaritma dengan basis b dapat dihitung dengan rumus dibawah ini.Minggu, 23 Oktober 2011
pengetahuan ilmu alam
Ilmu alam
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti[2].
Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).
Langganan:
Postingan (Atom)